Hipertensi dan Penyakit Ginjal Kronik

Faktor Resiko

EFEK TEKANAN DARAH TINGGI PADA GINJAL DAN CARA MENGATASINYA

Normalnya tekanan darah pada manusia dewasa adalah 120/80 mmHg. Apabila pada pengukuran tekanan darah, hasilnya meningkat, maka disebut tekanan darah tinggi atau hipertensi.

HIPERTENSI

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah darah sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau diastolik ≥ 90 mmHg pada orang dewasa

Peningkatan tekanan darah pada kasus hipertensi sifatnya menetap, bukan disebabkan karena kondisi sesaat misalnya stress atau setelah melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan tekanan darah. Dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala sebelum mendiagnosa pasien mengalami hipertensi.

EFEK TEKANAN DARAH TINGGI PADA GINJAL

Salah satu fungsi ginjal adalah dalam pengaturan jumlah cairan dalam tubuh, pengeluaran cairan yang berlebihan dan menghasilkan zat yang ikut mengatur tekanan darah.

Pada saat terjadi tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dan terus menerus, pembuluh darah ginjal dapat mengalami kerusakan dan menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal. Sehingga hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit ginjal kronik

Ginjal yang mengalami gangguan akan kesulitan mengeluarkan kelebihan cairan atau untuk menghasilkan zat yang mengatur tekanan darah. Akibatnya tekanan darah dapat terus naik. Hipertensi yang memburuk dapat menyebabkan makin parahnya kerusakan pada ginjal. Hal ini berlanjut seperti lingkaran yang tidak berkesudahan.

Sangat penting untuk mengontrol tekanan darah tinggi agar fungsi ginjal tetap terjaga. Salah satunya adalah dengan pedoman 

PATUT KONTROL TEKANAN DARAH

Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter

Atasi penyakit dengan pengobatan tepat dan teratur 

Tetap diet dengan gizi seimbang

Upayakan aktivitas fisik dengan aman

Tetap hindari rokok, alkohol dan zat berbahaya lainnya

PENGGUNAAN OBAT UNTUK PENANGANAN HIPERTENSI

Dalam upaya mengatasi tekanan darah tinggi, dokter dapat meresepkan obat penurun tekanan darah (obat antihipertensi) yang sesuai dengan kondisi masing - masing individu. Hal - hal berikut perlu diingat agar pengobatan berlangsung optimal

1. Obat tekanan darah tinggi yang diresepkan dokter disesuaikan dengan kebutuhan tiap orang, sehingga antara satu dengan lainnya dapat diberikan jenis obat dan dosis obat yang berbeda. Jangan menyamakan pengobatan dengan teman atau kerabat walau sama - sama mengalami tekanan darah tinggi.
2. Pengobatan hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang. Jangan hentikan penggunaan obat tanpa adanya instruksi dari dokter
3. Minumlah obat secara teratur sesuai aturan pakai obat
4. Jika mengalami efek yang tidak menyenangkan/mengganggu setelah minum obat, konsultasikan dengan tenaga kesehatan agar dilakukan penyesuaian obat

Dengan melakukan kontrol terhadap tekanan darah, kita dapat menjaga ginjal dengan lebih baik

Rujukan

Materi hipertensi oleh Kemenkes [online] https://ayosehat.kemkes.go.id/tag/hipertensi