Indikasi
Gangguan depresi mayor; gangguan obsesif-kompulsif; gangguan panik; gangguan stres pascatrauma; gangguan disforik pramenstruasi; gangguan kecemasan sosial
Dosis dan Aturan Pakai
Gangguan depresi mayor dan gangguan obsesif-kompulsif: oral, dosis awal 50 mg sekali sehari; dosis pemeliharaan 50 mg - 200 mg sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan setiap minggu tergantung pada respon klinis.
Gangguan panik; gangguan stres pascatrauma dan gangguan kecemasan sosial: oral, dosis awal adalah 25 mg sekali sehari. Dosis sertraline ditingkatkan 50 mg secara bertahap setiap minggu hingga maksimal 200 mg per hari.
Gangguan disforia pramenstruasi: sertraline dapat diberikan secara terus-menerus (setiap hari) atau secara berkala (hanya pada fase luteal dari siklus menstruasi), dengan memulai pemberian sertraline 14 hari sebelum tanggal menstruasi yang diharapkan hingga akhir menstruasi.
Dosis setiap hari: dosis awal 50 mg sekali sehari. Jika tidak memberikan respons optimal, tingkatkan dosis sebanyak 50 mg per siklus menstruasi hingga dosis maksimum sertraline adalah 150 mg setiap hari.
Dosis diberikan secara berkala: dosis awal 50 mg sekali sehari. Jika tidak memberikan respons optimal, berikan sertraline 50 mg setiap hari selama tiga hari pertama pemberian dosis dan kemudian 100 mg setiap hari selama sisa hari siklus pemberian dosis. Pemberian dosis berkala harus diulang pada setiap siklus baru.
Penyesuaian dosis pada pasien penyakit ginjal
Pelabelan produk tidak melaporkan penyesuaian dosis berdasarkan fungsi ginjal pasien.
Cara Penggunaan
Sertraline sebaiknya diminum bersama/setelah makan. Minumlah obat pada waktu yang sama setiap harinya.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap obat atau komponennya; penggunaan bersama dengan thioridazine, pimozide, atau monoamine oxidase inhibitors, termasuk linezolid atau metilen biru (jeda minimal 2 minggu antara penggunaan monoamine oxidase inhibitors dan sertraline); kehamilan
Efek Samping
Sinkop, pusing, diare, mual, berkeringat, pusing, xerostomia, kebingungan, halusinasi, tremor, mengantuk, impotensi, gangguan ejakulasi, kelelahan, rinitis, dan gangguan seksual wanita, resiko perdarahan, perpanjangan QT interval bergantung dosis dan sangat rendah. Sangat jarang: sindrom serotonin seperti mioklonus, kekakuan otot, diaforesis, tremor, hiperrefleksia, delirium gelisah, dan hipertermia. Peningkatan risiko ide dan perilaku bunuh diri pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda dengan depresi berat; sindrom ketidaksesuaian hormon antidiuretik atau hiponatremia pada pasien lansia.
Rujukan
1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2017. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Sagung Seto: Jakarta
2. Division of Nephrology & Hypertension. 2025. Sertraline [online] tersedia pada https://kdpnet.kdp.louisville.edu/drugbook/adult/?leaf=4762
3. Singh HK, Saadabadi A. Sertraline. [Updated 2023 Feb 13]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547689/