Indikasi
Kandidiasis, pengobatan infeksi jamur pada kulit dan infeksi jamur sistemik (blastomikosis, histoplasmosis, parakoksidioidomikosis, koksidioidomikosis, dan kromomikosis), infeksi kulit panu (tinea vesikolor), profilaksis mikosa pada pasien imunosupresan.
Dosis dan Aturan Pakai
Dewasa: 200 mg/hari selama 14 hari. Jika setelah 14 hari respon belum memadai, teruskan pengobatan sampai paling tidak selama 1 minggu setelah gejala hilang dan kultur negatif. Dosis maksimal 400 mg/hari.
Penyesuaian dosis pada pasien penyakit ginjal
Tidak diperlukan penyesuaian dosis, mulai pengobatan dengan dosis lazim terkecil.
Cara Penggunaan
Ketokonazole akan lebih baik apabila diminum bersama atau setelah makan
Kontraindikasi
Gangguan hati, kehamilan dan menyusui, pemberian bersamaan dengan terfenadine atau astemizol.
Efek Samping
Mual, muntah, nyeri perut, sakit kepala, ruam, urtikaria, puritus. Jarang trombositopenia, parestesia, fotofobia, pusing, alopesia, ginaekomastia, oligospermia, kerusakan hati fatal (resiko meningkat pada pemberian lebih dari 14 hari).
Rujukan
1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2017. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Sagung Seto: Jakarta
2. Sinawe H, Casadesus D. Ketoconazole. [Updated 2023 Jun 26]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559221/
3. Munar MY, Singh H. Drug dosing adjustments in patients with chronic kidney disease. Am Fam Physician. 2007 May 15;75(10):1487-96. PMID: 17555141.