Pasien penyakit ginjal kronik dapat mengalami sulit buang air besar karena berbagai hal. Sirup laktulosa dapat diberikan oleh dokter untuk mengatasi kesulitan untuk buang air besar yang dialami oleh pasien. Laktulosa juga dilaporkan dapat membantu mengeluarkan zat-zat sisa terutama produk nitrogen dan dapat meningkatkan bakteri baik pada usus sehingga dapat memberikan manfaat kepada pasien dengan penyakit ginjal.
Indikasi
Konstipasi (bekerja dalam waktu 48 jam); enselopati hepatik
Dosis dan Aturan Pakai
Konstipasi: dosis awal 10 gr (atau 15 mL bila dalam bentuk sirup) dua kali sehari, kemudian disesuaikan dengan kondisi pasien (sampai terbentuk tinja yang lembut)
Penyesuaian dosis pada pasien penyakit ginjal
Tidak ada informasi penyesuaian dosis yang diperlukan
Cara Penggunaan
Dapat diminum sebelum atau setelah makan. Minum dengan air yang cukup untuk membantu melunakkan tinja
Kontraindikasi
Galaktosemia; obstruksi usu
Efek Samping
Kembung, kram dan perut terasa tidak enak
Rujukan
1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2017. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Sagung Seto: Jakarta
2. Tayebi-Khosroshahi H, Habibzadeh A, Niknafs B, Ghotaslou R, Yeganeh Sefidan F, Ghojazadeh M, Moghaddaszadeh M, Parkhide S. The effect of lactulose supplementation on fecal microflora of patients with chronic kidney disease; a randomized clinical trial. J Renal Inj Prev. 2016 Jul 29;5(3):162-7. doi: 10.15171/jrip.2016.34. PMID: 27689115; PMCID: PMC5040005.
3. Mukherjee S, Patel P, John S. Lactulose. [Updated 2024 Feb 28]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536930/