Pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang juga memiliki penyakit diabetes/penyakit gula kadang kala mengalami nyeri neuropati. Gejala-gejala kondisi ini dapat berupa rasa nyeri, kesemutan, kram, rasa sakit karena sentuhan atau gesekan pada kulit, rasa tidak nyaman yang terus menerus atau gejala lainnya. Gabapentin merupakan salah satu obat yang diresepkan untuk menangani kondisi nyeri neuropati tersebut. Penggunaannya harus dengan pertimbangan dan peresepan oleh dokter, dan perlu dilakukan pemantauan secara berkala oleh tenaga kesehatan. Pada pasien ginjal dengan riwayat kejang, obat ini dapat digunakan sebagai terapi kombinasi untuk mengoptimalkan efek terhadap obat kejang.
Indikasi
Terapi tambahan untuk epilepsi parsial dengan atau tanpa kejang umum yang tidak dapat dikendalikan dengan antiepilepsi lain; nyeri neuropati
Offlabel: fibromyalgia, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, depresan resisten, gangguan mood, sindrom iritasi usus besar, penghentian alkohol, analgesia pasca operasi, profilaksis migrain, sistitis interstisial, neuropati diabetes yang menyakitkan, fobia sosial, kejang tonik-klonik umum, pruritus, insomnia, gangguan stres pasca trauma (PTSD), dan batuk kronis yang sulit disembuhkan serta gejala vasomotor pascamenopause.
Dosis dan Aturan Pakai
Epilepsi: 300 mg pada hari ke-1, kemudian 300 mg 2 kali sehari pada hari ke-2, dan 300 mg 3 kali sehari (kira-kira setiap 8 jam) pada hari ke-3. Selanjutnya dinaikkan bertahap sesuai respon, bertahap 300 mg sehari (dalam 3 dosis terbagi) sampai maksimal 2,4 g sehari. Dosis lazim 0,9 - 1,2 g sehari dalam dosis bagi
Nyeri neuropati: 300 mg pada hari ke-1, kemudian 300 mg 2 kali sehari pada hari ke-2, dan 300 mg 3 kali sehari (kira-kira setiap 8 jam) pada hari ke-3. Selanjutnya dinaikkan bertahap sesuai respon, bertahap 300 mg sehari (dalam 3 dosis terbagi) sampai maksimal 1,8 g sehari
Penyesuaian dosis pada pasien penyakit ginjal
Dosis total harian diberikan tiga kali sehari. Dosis dikurangi pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dengan bersihan kreatinin <79 mL/menit.
Bersihan kreatinin 30-60 mL/menit: 200 - 700 mg dua kali sehari
Bersihan kreatinin 16-29 mL/menit: 200 - 700 mg sekali kali sehari
Bersihan kreatinin 15 mL/menit : 100 - 300 mg sekali kali sehari
Cara Penggunaan
Gabapentin dapat diminum sebelum atau setelah makan, paling baik pada waktu yang sama pada masing - masing harinya. Telan utuh dengan air dan jangan dikunyah/dihancurkan terlebih dahulu
Kontraindikasi
Pasien yang hipersensitif terhadap gabapentin; pankreatitits akut; tidak efektif pada seizure generalisasi primer
Efek Samping
Diare, mulut kering, dispepsia, mual dan muntah; udem perifer; pusing, mengantuk, ansietas, cara berjalan tidak normal, amnesia, ataksia, fatigue, nistagmus, tremor; asthenia, paraesthesia, amnesia, ketidakstabilan emosi, hiperkinesia; peningkatan berat badan, dysarthria, arthralgia; diplopia, amblyopia; ruam kulit; purpura; jarang terjadi: konstipasi, flatulent, dispnea, bingung, impotensi, leukopenia, depresi, psikosis, sakit kepala, pankreatitis, hepatitis jaundice, keadaan urgensi pada inkontinesia; alopesia, nyeri dada, palpitasi, gangguan bergerak, trombositopenia, tinnitus dan gagal ginjal akut.
Rujukan
1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2017. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Sagung Seto: Jakarta
2. Yasaei R, Katta S, Patel P, et al. Gabapentin. [Updated 2024 Feb 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493228/
3. Raouf M, Atkinson TJ, Crumb MW, Fudin J. Rational dosing of gabapentin and pregabalin in chronic kidney disease. J Pain Res. 2017 Jan 27;10:275-278. doi: 10.2147/JPR.S130942. PMID: 28184168; PMCID: PMC5291335.