Indikasi
Pengobatan infeksi bakteri anaerobik, infeksi protozoa, dan infeksi bakteri mikroaerofilik. Obat ini bersifat sitotoksik terhadap mikroorganisme anaerobik fakultatif. Infeksi yang dapat diterapi dengan metronidazole misalnya amoebiasis usus, amebiasis hati, septikemia bakterial, infeksi tulang dan sendi, infeksi susunan saraf pusat (SSP) (meningitis dan abses otak), endokarditis, infeksi ginekologi (endometritis, abses tubo-ovarium, vaginosis bakterial), infeksi intra-abdomen, infeksi saluran pernapasan bawah, infeksi struktur kulit, dan profilaksis bedah (bedah kolorektal).
Dosis dan Aturan Pakai
Dosis oral umumnya 500 mg dua sampai tiga kali sehari. Durasi pemberian umumnya 7 - 10 hari. Dosis dan durasi pemberian metronidazol bergantung pada jenis infeksi yang diterapi.
Amebiasis, baik intestinal (disentri akut) maupun ekstraintestinal: oral 500 - 750 mg setiap 8 jam selama 7 hingga 10 hari
Vaginosis bakterialis: oral 500 mg tiap 12 jam selama 7 hari
Penyakit radang panggul
PID ringan/sedang: Oral: 500 mg dua kali sehari selama 14 hari (dapat ditambahkan ke terapi kombinasi)
PID dengan abses tubo-ovarium, terapi oral setelah perbaikan klinis pada regimen parenteral: Oral: 500 mg dua kali sehari dengan doksisiklin selama minimal 14 hari
Infeksi trikomoniasis
Pengobatan awal: Oral: 2 g dalam dosis tunggal atau 500 mg dua kali sehari selama tujuh hari (regimen yang lebih disukai pada wanita yang terinfeksi HIV)
Infeksi persisten atau berulang (kegagalan pengobatan dengan terapi dosis tunggal): Oral: 500 mg dua kali sehari selama 7 hari jika gagal dengan rejimen dosis tunggal 2 g
Giardiasis: oral 250 mg 3 kali sehari atau 500 mg 2 kali sehari selama 5 hingga 7 hari
Infeksi anaerob: oral dosis awal 800 mg kemudian 500 mg setiap 8 jam selama 7 hari
Eradikasi Helicobacter pylori
Regimen rangkap tiga dengan klaritromisin: Oral: Metronidazol 500 mg 3 kali sehari dikombinasikan dengan klaritromisin 500 mg dua kali sehari dan penghambat pompa proton (PPI) dosis standar atau dosis ganda dua kali sehari; lanjutkan regimen selama 14 hari
Regimen rangkap empat dengan bismut: Oral: Metronidazol 250 mg 4 kali sehari atau 500 mg 3 atau 4 kali sehari dikombinasikan dengan bismut subsalisilat 300 hingga 524 mg atau bismut subsalisilat 120 hingga 300 mg 4 kali sehari, tetrasiklin 500 mg 4 kali sehari, dan PPI dosis standar dua kali sehari; lanjutkan pengobatan selama 10 hingga 14 hari
Pemberian bersamaan: Oral: Metronidazol 500 mg dua kali sehari dikombinasikan dengan klaritromisin 500 mg dua kali sehari, amoksisilin 1 g dua kali sehari, dan PPI dosis standar dua kali sehari; lanjutkan pengobatan selama 10 hingga 14 hari
Penyesuaian dosis pada pasien penyakit ginjal
Tidak ada penyesuaian dosis
Cara Penggunaan
Obat ini dapat diminum bersama makanan untuk membantu meminimalkan rasa tidak nyaman di perut. Tablet lepas lambat sebaiknya diminum saat perut kosong 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas pada obat atau komponennya, kehamilan trimester pertama. Hindari konsumsi alkohol atau produk yang mengandung propilen glikol saat mengonsumsi metronidazol dan dalam waktu tiga hari setelah terapi selesai. Metronidazol juga dikontraindikasikan jika ada penggunaan disulfiram dalam dua minggu terakhir.
Efek Samping
Mual, muntah, gangguan pengecapan, lidah kasar, gangguan saluran cerna; ruam, urtikaria dan angioudem; kadang-kadang timbul rasa lesu, mengantuk, pusing, ataksia, urin berwarna gelap dan anafilaksis. Neuritis perifer pada penggunaan jangka panjang; transient leukopenia dan neutropenia (sangat jarang)
Rujukan
1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2017. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Sagung Seto: Jakarta
2. Weir CB, Le JK. Metronidazole. [Updated 2023 Jun 26]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539728/
3. BC Renal. 2017. Common Oral Antimicrobial Therapy Dosage Adjustments For Renal Function [online] tersedia di http://www.bcrenal.ca/resource-gallery/Documents/Common%20Oral%20Antimicrobial%20Therapy%20Dosage%20Adjustment.pdf